Jika Anda mengalami trauma pada
masa lalu yang begitu membekas. Trauma ini lantas Anda gunakan sebagai 'kambing
hitam' atas keterpurukan Anda saat ini. Anda
terus terikat dengannya, meski itu menyakitkan.
Bila Anda tak bisa lepas dari trauma, maka coba tanyakanlah hal ini pada diri Anda :
"Berapa banyak luka lagi yang
akan saya biarkan diderita oleh diri saya sendiri? Apakah
trauma ini pantas menghancurkan seluruh sisa hidup saya?
Siapa yang berkuasa disini, diri saya ataukah trauma?"
Perhatikanlah daun-daun yang mati dan berguguran
dari pohon, ia sebenarnya memberikan hidup baru pada pohon. Bahkan sel-sel
dalam tubuh kita pun selalu memperbaharui diri. Segala sesuatu di alam ini memberikan
jalan kepada kehidupan yang baru dan membuang yang lama. Satu-satunya yang kita gunakan untuk melangkah dari
masa lalu
adalah pikiran kita sendiri.
Beban berat masa lalu, dibawa
dari hari ke hari. Berubah menjadi ketakutan dan kecemasan, yang kemudian pada
akhirnya akan menghancurkan hidup Anda sendiri. Ingatlah hanya seorang pemenanglah yang bisa melihat potensi,
sementara seorang pecundang sibuk mengingat masa lalu.
Bila kita sibuk menghabiskan waktu
dan energi
kita memikirkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan, maka
kita tidak
memiliki hari ini untuk disyukuri. Saat kita merasa sedih dan putus
asa, atau bahkan menderita, coba renungkan keadaan di sekitar kita. Barangkali masih banyak yang lebih parah dibandingkan
kita? Tetaplah tegar dan percaya diri,
berpikir positif dan optimis, berjuang terus, dan pantang mundur.